Setelah sebelumnya kami sempat membahas proses kepindahan pemain dari mulai pemantauan sampai resminya pemain tersebut berganti klub, ternyata terdapat serangkaian langkah lagi setelah biaya transfer disetujui.
Biaya transfer yang sudah disetujui tidak berarti membuat pemain otomatis berganti klub. Setelah itu, masih terdapat serangkaian tugas dari agen untuk menyepakati persyaratan pribadi atas nama pemain tersebut.
Agen yang bertugas untuk mengamankan kesepakatan terbaik untuk kliennya ini membutuhkan waktunya sendiri. Isu keuangan (gaji) memang dominan tapi tidak selalu menjadi pertimbangan utama. Ada isu lain yang harus dipertimbangkan seperti apakah pemain akan bermain, perannya di klub, dan sebagainya.
Ini adalah bagian dari negosiasi dan kompromi. Agen ingin mewujudkan nilai pemain ke klub, sementara klub juga akan mencari untuk pengeluaran minimal mereka, seminimal mungkin yang mereka bisa.
Namun, jika pemain adalah pemain kelas dunia, tentunya sebaliknya, klub juga ingin memberikan penawaran kontrak terbaik mereka. Bahkan dengan ditambahkan berbagai bonus.
Isu yang sering muncul dalam proses negosiasi antara lain:
- Gaji: Ini adalah isu utama, pada intinya pemain akan melihat peningkatan gajinya dari tahun-ke-tahun dan juga setelah sejumlah penampilan.
- Biaya penandatanganan (signing-on fee): ini adalah bayaran yang pemain akan dapatkan karena ia menandatangani kontrak untuk klub baru, nilai ini dapat bervariasi.
Di klub yang lebih besar, pemain bisa mendapatkan bayaran ketika pemain datang dan kemudian biaya akan dipecah atau dicicil selama beberapa tahap.
Misalnya saja, Ashley Young pindah dari Watford ke Aston Villa dalam kesepakatan bernilai 9.65 juta poundsterling. Padahal awalnya West Ham United telah menyetujui biaya untuk Ashley Young, tapi akhirnya ia memutuskan untuk pindah ke Aston Villa.
Jadi, jika sejumlah klub telah sepakat tentang biaya tertentu untuk pemain, maka ia akan menimbang-nimbang sejumlah aspek. Ini mungkin termasuk apakah dia akan bermain lebih banyak di satu klub daripada klub yang lain, misalnya saja Andrej Kramari? ketika ia lebih memilih pindah ke Leicester daripada ke Chelsea.
Masalahnya, meskipun Chelsea adalah klub yang lebih besar daripada Leicester, tidak ada jaminan Kramari? akan bermain di The Blues. Sebaliknya, di Leicester kesempatan bermainnya tentu akan lebih besar.
Dua kasus di atas tentunya menunjukkan jelas bahwa tidak ada kepastian pada transfer di sepakbola. Berikut adalah bahan pertimbangan lainnya bagi pemain untuk memutuskan kepindahannya secara permanen.
Bonus dan hak image
Ada banyak yang harus dilakukan dalam kesepakatan dan beberapa aspek utama dapat mencakup negosiasi berikut:
- Bonus Loyalti: Seorang pemain akan mendapatkan ini pada kontraknya di klub dan akan dibayarkan pada pertandingan terakhir di akhir musim pada tahun terakhir dari kontraknya.
- Bonus penampilan: Jika uang untuk satu pertandingan adalah sejumlah X, maka pemain akan mendapatkan 100% jika ia bermain sebagai starter, mungkin 50% sebagai pemain pengganti, dan 25% sebagai pemain cadangan yang tidak dimainkan.
- Bonus lainnya: Ada juga bonus yang dibayar jika tim memenangkan liga, piala, lolos ke Eropa, atau sampai ke putaran tertentu pada kompetisi piala.
Seringkali ketika pemain muda menandatangani kontrak profesional pertamanya dengan klub setelah lulus melalui akademi, mereka mungkin mendapatkan bonus pada debut pertama atau setelah sejumlah pertandingan. Kontrak mereka biasanya juga akan kembali dinegosiasikan setelah mereka bermain sebanyak lima kali di tim utama.
Selain itu, pemain juga dapat memiliki bonus jika mereka mencetak gol, bonus clean sheet, bonus jika ia bermain bersama negaranya, dan bonus penghargaan (misalnya ia menjadi top skor atau pemain terbaik).
Klausul tertentu juga dapat dimasukkan jika klub tersebut terdegradasi. Jika hal ini terjadi, seorang pemain mungkin memiliki kesepakatan bahwa ia akan dibebaskan (diputus kontrak) atau dapat berbicara dengan klub lain dengan biaya tertentu.
Persyaratan pribadi kadang-kadang dapat mengambil waktu yang agak panjang terutama bagi pemain bintang. Ini sudah menyangkut dengan image pemain. Kepemilikan hak image ini merupakan isu penting dalam negosiasi kontrak.
Singkatnya, ini akan memastikan bahwa pemain memiliki hak untuk mengontrol penggunaan komersial dan eksploitasi citra dari dirinya, biasanya berhubungan dengan periklanan dan pemasaran yang kadang tidak ada sangkut-pautnya dengan sepakbola.
Agen dapat membantu pemain mereka membangun citra mereka sendiri, dan klub bisa mencapai kesepakatan bahwa pemain dapat tetap memegang hak citra dan klub akan membayar pemain untuk menggunakan image-nya.
Peran penting agen pemain
Pemain sebaiknya hanya berkonsentrasi pada bermain, biar agen yang mengurus segala sesuatu yang lain. Agen memang ada untuk mengurus segala sesuatu di luar lapangan. Di sini peran agen sangat krusial, tapi kami tidak sedang membicarakan agen pada artikel ini.
Pada akhirnya, keputusan transfer memang akan dibahas antara agen dan pemain, yang juga dapat berbicara dengan keluarga pemain itu sendiri. Agen harus melakukan banyak hal demi kepentingan terbaik dari pemainnya, dan, bersama dengan pemainnya harus mempertimbangkan standar fasilitas di klub. Keputusan mungkin datang kepada ambisi klub.
Namun, kadang hal pribadi tidak dapat disepakati yang menyebabkan penawaran yang sudah terjadi akan jatuh dengan mudahnya.
Setelah berdiskusi dengan agen, pemain mungkin memutuskan dia ingin lebih banyak uang, tidak senang dengan klausul tertentu, atau ingin kontrak yang lebih pendek atau lebih panjang. Hal ini kemudian menjadi pekerjaan agen.
Sebagai bagian dari kesepakatan, pemain juga harus menjalani tes medis. Untuk detail dalam tes medis, bisa Anda lihat pada artikel berikut ini.
Sumber gambar: Soccer School UK
Baca juga: Kenapa Semua Orang Menyukai Transfer di Sepakbola?
Komentar